Ada kisah yang menarik yang diceritakan oleh seorang hamba Tuhan dalam suatu ibadah doa malam yaitu tentang Tukang Emas. Diceritakan ada seorang pria yang sedang jalan-jalan dan akhirnya dia singgah di toko perhiasan. Ia melihat-lihat model terbaru yang ada di toko itu. Sampai suatu ketika dia menemukan apa yang dicarinya, kemudian dia menoleh kekanan dan kekiri tidak ada seorangpun di toko itu. Pria ini bingung dimanakah penjualnya? Akhir ia berkata, "Adakah orang disini?" Tidak ada yang menjawab, sekali lagi dia berkata, "Maaf, adakah yang dapat melayani saya?" Kemudian terdengarlah suara dari ujung ruangan itu, "Maaf, saya tidak dapat melayani anda saat ini." Pria itu semakin heran, aneh ada pembeli tetapi tidak mau melayani ada apa? "Pak, tidak dapat engkau keluar sebentar untuk melayani saya?", tanya pria itu. Sekali lagi suara diujung sana menyahut, "Tidak bisa, karena aku tidak dapat meninggalkan pekerjaanku. Mari, masuklah... akan kutunjukkan apa yang sedang aku lakukan." Kemudian pria itu masuk dan dilihatnya seorang pria duduk didepan tungku perapian dan ternyata ia seorang tukang emas dan dia sedang memurnikan emas diatas tungku perapian. "Aku harus menjaga api dari tungku ini supaya besar kecilnya pas. Kalau terlalu kecil maka emas ini akan mudah padat kembali dan kotoran yang ada didalamnya tidak dapat dipisahkan dan aku harus mengulangnya kembali dari awal. Jika api ini terlalu besar maka emas ini akan hangus dan tidak dapat digunakan lagi. Karena itu aku tidak dapat meninggalkannya. Nyala apinya harus pas" "Sampai berapa lama anda melakukan proses ini?" tanya pria itu. "Sampai aku dapat melihat wajahku dengan jelas di atas permukaan emas ini."
Kisah yang menarik, didalam kehidupan ini Tuhan seperti Tukang emas itu dan kita adalah emas yang sedang dimurnikan. Masalah demi masalah yang kita alami dalam hidup ini adalah proses pemurnian hidup kita, supaya karakter Kritus itu dapat tercermin dalam kehidupan kita. Kadang kita sempat berteriak kepada Tuhan, "Tuhan stop, aku ngga tahan lagi. Capek Tuhan. Sakit Tuhan. Ngga enak Tuhan" Tapi satu hal yang perlu kita ingat didalam I Korintus 10:13 dikatakan bahwa pencobaan-pencobaan yang kita alami tidak melampaui kekuatan kita dan Allah itu setia Ia tidak akan membiarkan kita dicobai melampaui kekuatan kita, Ia akan memberikan jalan keluar sehingga kita dapat menanggungnya... seperti tukang emas yang sedang menjaga api di tungku perapian, diperhatikannya supaya nyala apinya pas tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar. Apapun yang sedang kita alami saat ini percayalah semuanya PAS untuk kita porsinya PAS tidak terlalu kecil yang dapat membuat kita santai dalam menghadapinya atau terlalu besar sehingga dapat menghanguskan kita. Tuhan tidak akan pernah membiarkan kita sendiri, Dia akan selalu menyertai dan memberikan jalan keluar sehingga akhirnya kita dapat melihat kemuliaanNya...
Saat ini siapapun yang sedang mengalami pergumulan didalam hidup ini tetaplah semangat dan terus melekat padaNya... sampai Ia selesai memurnikan hidup kita.
Mazmur 73:21-24
Ketika hatiku merasa pahit dan buah pinggangku menusuk-nusuk rasanya, aku dungu dan tidak mengerti, seperti hewan aku didekatMu. Tetapi aku tetap di dekatMu; Engkau memegang tangan kananku. Dengan nasehatMu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan.
Amin.
1 komentar:
Nice Posting ^^
Posting Komentar